Cari Apa.. (ketik di sini)

©winar2017. Powered by Blogger.

Intip ini nih..

Tentang Masa Depan - Tentang Nabung

Hawa-hawa penyakit diri mendarah daging melingkupi diri, saya lagi-lagi berat menulis dengan seribu alasan, utamanya : belum cukup literatur...

Culture

Tentang Masa Depan: Nabung, ASURANSI, Investasi

Tulisan ini saya buat jadi yang pertama (wew, yang pertama justru postingan 'Opening' yak..), sengaja karena saat ini inilah yang mengganjal depan mata, mengonak pula di hati. Ini saya tulis juga sebagai kontemplasi dari rasa bersalah saya karena TIDAK melakukan ketiganya, dari dulu. Rule baca tulisan saya adalah kalau ada sensasi ngomel, itu saya ngomel ke diri saya sendiri. Jangan baper, jangan diambil hati tolong ya <3.

Bismillah.
Tentang Masa Depan: Nabung, ASURANSI, Investasi

Persiapkan Masa Depanmu Dari Sekarang


Siapapun kita, perempuan laki, profesi apapun, tentang masa depan, ada tiga opsi persiapan real sebagai individu yang bertanggungjawab. Bertanggungjawab kepada pribadi -biar mandiri sukses di masa depan, minimal ga bebani pihak lain- , kepada keturunannya aka anak2nya -biar sekolah dengan tenang, bebas dan terakomodasi melakukan apa2 sesuai passion (minat, panggilan jiwa) nya, kepada orangtua -sebagai bentuk bakti anak sholehah sholeh, karena orangtua mah udah senang tenang liat anaknya senyum bahagia.

Saya kasih contoh diri sendiri, pribadi yang menikmati hidup sesuai kata hati. Aktivitas dan pekerjaan sesuai passion. Seneng senang dibawa seneng selalu, ga nyadar terlena, ga siapin masa depan. Sempat berasa sudah telat, wew ga! Saat ini saya adalah masa depan diri saya beberapa tahun lalu, beberapa jam yang lalu, beberapa menit detik yang lalu. Tapi saya sekarang juga akan jadi masa lalu bagi masa depan saya di detik menit jam hari bulan tahun depan.
Disclaimer, hehe.. pada dasarnya saya pribadi yang amat sangat jarang menyesal, apapun yang terjadi. Kenapa? Karena yang saya pilih dan saya lakukan adalah sesuai kata hati. Karena yang saya capai apapun hasilnya adalah hasil maksimal yang saya mampu. Moto kuat di saya adalah "Lakukan yang terbaik, saja"

Ok btt (back to topic) aka kembali ke laptop yak. Saya suka terlena kemana2 kalau ga segera balik, hehe. Tentang masa depan, saya tidak siapkan apa2 sama sekali yang tiga disebut di judul tulisan ini.

Satu: Nabung.

Nabung, ga pernah bisa. Nabung, nanti aja. Ikut arisan dianggap nabung, padahal begitu dapet dibelanjain. Gimana nabungnya. Ga nyatet pengeluaran, suka lupa uang keselip dimana2 (caelah..rang kayo). Begitu nemu bukannya ditabung, malah berasa nemu harta karun. Yaaah.. nabung..coret silang merah!
demi impian
Nabung itu berarti mimpi (punya sesuatu, bisa lakukan sesuatu).

Kenapa ga bisa nabung? Ga biasa. Ga bisa merasakan pentingnya nabung, ga pernah merasakan enaknya nabung. Kebutuhan berbiaya besar seperti beli barang mahal ratusan ribu atau juta, diatasi dengan kredit/kartu kredit. Kenapa ga bisa nabung? Ga bisa disiplin memotong penghasilan di awal terima uang. Selalu merasa nanti aja, kalau ada sisa. Faktanya, tak pernah si sisa itu terjadi. Sound familiar, eh..?! 

Salah satu cara maksa menabung adalah ikut tabungan autodebet, itu loh yang dipotong langsung pada tanggal tertentu setiap bulan. Betul. Tapi, lagi-lagi nih.. saat sudah tercapai si waktu atau nominal terpenuhi, uangnya dipakai konsumtif lagi. Ehm! kudunya bisa dipakai investasi tuh. Jadi pertolongan krusial bagi yang susah disiplin nabung adalah lebih manfaat untuk masa depan kalau ikut asuransi, yang syariah yak! Asuransi hari depan, asuransi pendidikan anak, tuh dua yang penting ting ting!

Dua: ASURANSI.

Opsi dan hal ke dua setelah nabung. Wah, apalagi ini. Kantor sudah fasilitasi (biaya kesehatan). Padahal asuransi (saya lebih suka mengistilahkan asuransi sebagai bantal persiapan) bukan hanya tentang menjaga agar mampu bayar biaya kesehatan, tapi juga soal pendidikan anak dan masa pensiun. Well, masa pensiun adalah masa kita ga bekerja untuk cari uang, karena fisik tak mampu lagi, atau hati ga minat lagi berlomba dikejar penugasan. Anak! Saya melupakan pentingnya dia terjamin ketenangan belajar..bisa pilih sekolah terbaik baginya, bisa lakukan aktivitas terbaik yang sesuai minatnya. Saya pikir masa pensiun saya masih lama (eh bukan berarti sekarang saya sudah pensiun yak..! no no no noy yet, lah..haha). Saya ga maksimalkan ikut asuransi pendidikan untuk jaminan dia, anak saya, kalau saya ada apa2 cuti bekerja dalam waktu tak terrencanakan sampai kapan, kalau2 saya pensiun lebih awal. Pernah ikut tapi cari premi yang murah, dan bodohnya ga telaten sehingga diputus sebab telat bayar. Eman2 dan merasa ga sepenting itu, serta tidak disiplin. Sekarang, saya ternyata menepi, cuti dari hingar bingar dunia bekerja. Barulah terrasa, saya belum ada persiapan untuk anak saya sekolah di jenjang berikutnya. Astaghfirullah.. Maafin umi, nak #hikshiksbanget #takoltakoltakol
perlindungan
Asuransi itu bantal perlindungan, kalau2 nanti terjadi apa2. Bikin tenang.

Nyeselnya jangan dikira. Eh, ini kok nyesel juga. Iya, sebab kondisi ketidakadaan biaya untuk jenjang sekolah anak nanti adalah hasil dari terlena dan menyepelekan bantal persiapan masa depan. Yang kena dampak: anak. Ih! #takoltakoltakol
Padahal padahal nih para kanca dan tamu walker: 

asuransi itu jauh lebih irit dan besar manfaatnya KALAU DAFTAR SEJAK AWAL/MUDA. 

Catet itu wahai kalian yang masih muda gaya yang masih berpenghasilan mudah dan rutin. Ikutlah asuransi! Manfaatkan kondisi luangmu (uang mudah, tenaga meriah), sebelum tiba kondisi sempitmu (tak kerja lagi). Ehm! Catet tet tet!

Tiga: Investasi.

Sama, kayak asuransi, investasi itu wajib dilakukan saat kita dalam kondisi luang: mudah dan ada uang (penghasilan nyata). Ga usah bayangkan hal yang muluk2 soal berapa jumlahnnya. Investasi mirip dengan nabung, tapi dia nabung bertumbuh. Tentang menabung, dengan cara nabung di bank simpan ataupun berupa tahapan/tabungan rencana, jangan jangan jangan pernah mimpi or ngarep bunga ya. Kenapanya, saya terangin kalau ada yang nanya aja. Kalau bisa googling sendiri aja. Intinya bunga tabungan itu kalah sama inflasi. Apa itu inflasi.. mak, bahas di tulusan lain aja yak itu mah. #kalaukalianRequest.

Tuh tuh tuh btt, pemirsa, lanjut ya.
demi masa depan
Investasi itu sama dengan nanem duit, jadi tumbuh nambah banyak.

Kapan waktu yang tepat untuk investasi (dan asuransi)? Sekarang. Titik.
Berapa minimal untuk investasi? Berapapun! Please jangan nunggu kamu punya duit gede. Dari karakter susah nabung aja udah keliat kalau kamu, saya, kita, susah/jarang punya duit gede yang lama di tangan/saku/saldo. Duit gede cepat cair dan menguap.
Investasi apa? Apapun! Prinsip dasarnya adalah lakukan diversifikasi (penganekaragaman, banyakkin macamnya). Lakukan riset, pahami tipe dan karakternya. Semua masing2 ada tujuan dan keuntungannya. Kalau mau bahas, ayok post di komen, kita lanjut di tulisan lain #kalaukalianRequest

Jadi, untuk masa depan yang lebih tenang dan ga bebani (pikiran) orang sekitar kita, lakukan Nabung, Asuransi (syariah), dan Investasi.

Saya Rekom.

Ehm, soal asuransi syariah, yang jenis pendidikan, saya rekom Asuransi syariah dari Takaful: Fulnadi. Iklan, biar! Ini sudah saya riset dari kondisi saya luang dulu kala. Saya dah berencana ikut. Wew, karena berteman dengan si terlena terhanyut, niat daftar tak pernah terwujud. Kenapa Fulnadi? Menurut saya, ini jenis asuransi+tabungan yang manfaatnya paling maksimal dibanding asuransi lain ataupun asuransi jenis lainnya yang dimiliki Takaful itu sendiri. Perlindungannya maksimal, kalau amit2 ada apa2, anak kita dah terjamin. Insha Allah.

Jangan lupa prinsip dasar ikut asuransi:

asuransi itu jauh lebih irit dan besar manfaatnya KALAU DAFTAR SEJAK AWAL/MUDA. 

Kamu macan aka mamah cantik yang bekerja dan berpenghasilan sendiri, kamu paya aka papah gaya yang sedang giat bertugas masih bisa fun menikmati lembur, kamu buntik aka bunda cantik yang punya penghasilan dari terima jaitan..katering..paket sembako..atau cicilkan barang, atau kamu cuma pemuda pemudi energik yang lagi hot-hotnya berkarir berkarya.. Tuh tiga persiapan masa depan. Praktekkan.

Saya rekom, asuransi pendidikan Fulnadi dari Takaful. Yang mau bahas atau tanya2. Komen, nanti kita japri.
Yak?!

Alhamdulillah. Satu pikiran, satu rekom selesai. Semoga bermanfaat, aamiin ya robbal alaamiin. Dan karena kebenaran mutlak hanyalah milik Allah SWT, saya mungkin salah, mohon maafkan lahir dan batin. Terima kasih, sampai jumpa di tulisan sayarekom berikutnya ya..

No comments

Leave a Reply